Saya mengajarkan kepada anak-anak sejak kecil untuk selalu jujur. Tidak ada pembenaran untuk bohong.
“Orang jahat pun harus jujur. Apalagi orang baik-baik!”
Penjahat mafia yang tidak jujur akan kehilangan kepercayaan di antara mereka. Penjahat seperti itu tidak akan menjadi penjahat hebat. Penjahat pun harus tetap jujur.
Orang baik tentu saja harus lebih jujur lagi. Tetapi jujur akan hancur. Itu yang perlu kita atur. Jujur tidak berarti ngawur. Jujur bertambah mujur.
Kisah lama mengajari kita arti jujur.
Seorang raja hebat ingin mengabadikan dirinya dalam bentuk lukisan. Maka raja meminta pelukis terhebat untuk membuat lukisan diri sang raja.
Setelah lukisan raja selesai, raja itu marah-marah karena dalam lukisan itu tergambar jelas cacat sang raja: raja tidak memiliki daun telinga kiri.
Kemudian raja meminta dicarikan pelukis lain yang lebih hebat. Pelukis kedua ini tentu saja telah belajar dari pengalaman pelukis pertama. Setelah selesai lukisan raja, kembali sang raja memandangi hasil lukisan.Dari lukisan tampak jelas bahwa sang raja memiliki dua daun telinga yang utuh. Raja lebih marah lagi karena lukisan ini jelas tidak jujur.
Raja meminta lagi untuk dicarikan pelukis yang lebih hebat lagi. Kali ini hadir pelukis tua yang diharapkan lebih bijaksana. Setelah selesai lukisan, sang raja memeriksa. Semua yang hadir sangat takut bila sang raja kembali marah. Kali ini sang raja tampak tersenyum. Lukisan dirinya tampak gagah dengan menghadap agak ke samping. Sehingga telinga kirinya tidak tampak sedangkan telinga kanan tampak sempurna sebagai mana adanya.
Jujur baru modal awal. Kita perlu langkah lebih dari sekedar jujur.
Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
aGus NGGERmanto
Kalau kata Billy Joel, honesty is such a lonely word …
Wow…perlu kita meriahkan kalau begitu.
Salam…
Terima kasih P BR.
ada juga orang yang ndak bisa jujur karena lingkungan… kalau memang mau berbuat jujur maka kita perlu lebih meski kejujuran itu menyakitkan ya pak…
Betul… dalam jangka panjang rasa sakit itu menjadi pembangkit.
kejujuran sangat penting, namun kejujuran acapkali seperti dua sisi mata piasu,
salam kenal,,,
Sip, mantap!
Salam kembali.
Ayo jujur … 🙂
Ayolah…!
Jujur kacang ijo paling enak. He. he . . .
Salam kenal mas. http://kumpulanfilegratis.wordpress.com/
Plus setan hitam tambah mantap. Hahaha…
Salam kembali.
orang jujur sering kali tersingkir … *tragis
Jujur berarti tak mengatakan semuanya(?)
Pelukis tua (pelukis ke-3) pun sebenarnya menyembunyikan kebenaran? Termasuk jujur ngga ya?
Muncul dilema “kejujuran”.
Kunjungan rutin ke blog ini… hehehe 🙂
Saya Abed Saragih mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha
ditunggu kunjungan dan komentar baliknya 🙂
salam persahabatan 🙂