Kemarin saya mengantarkan anak saya sunat. Dia anak saya yang ganteng dan berumur 6 tahun. Lingkungan kami di Jawa Barat (Sunda) umumnya melaksanakan sunat ketika anak-anak usia 5 atau 6 tahun.
Ini pun yang minta sunat anaknya sendiri bukan orang tua. Ia sudah merengek minta sunat kira-kira satu tahun terakhir. Pengaruh budaya Sunda sudah menyatu di anak saya.
Ketika saya mengabari keluarga nenek yang ada di Jawa Timur mereka kaget. Anak baru umur 6 tahun akan sunat?
Budaya Jawa umumnya melaksanakan sunat atau khitan ketika anak berumur sekitar 10 tahun atau pas lulus SD. Saya dulu juga begitu.
Jadi, pengaruh budaya dan lingkungan memang cukup besar. Baik atau buruk?
Menurut saya masalah sunat sih tidak masalah. Tetapi ada pengaruh lingkungan yang lebih tanda tanya. Katanya orang Sunda lebih sering kawin! Apakah benar? Bila saya perhatikan tetangga saya tampaknya memang benar. Mereka lebih sering kawin.
Bagaimana pengaruhnya? Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
aGus NGGERmanto
Arrrrgghhh, siap-siap menyingsingkan lengan!!! :p
tetangga yang mana paaaakkkk???
Wah… harus siap Mbak Dev. Mr Y pasti juga siap2. Hehehe….
Walah saya baru tahu kalau budaya sunda memang cepat sunat. Ada analisis mengenai ini Pak Ngger? Kebetulan barusan keponakan saya (berdarah Sunda) juga barusan disunat.
Baru analisis sederhana saja kok. Tampaknya seru tuh kalau diteliti lebih serius.
Salam…
wah bahaya kalau lebih sering kawin…. (eh, sering kawin apa nikah pak? hehehe…)
Hahahaha…. bahaya bagi siapa ya?
perasaan saya disunat pas lulus SD tuh …
lagian saya kan bukan orang sunda *waks, ga nyambung!*
Sip lah… tambah data lagi.
saya orang Banten, pake bahasa Jawa dialek Serang alias Jawa Seranglah (Jawa-Sunda)
kalo di kampung saya di Banten disunat udah gede malah akan diomongin orang-orang.. adik saya ajah disunat usia 5 tahun..
menurut saya sih tergantung budaya karena Banten dan Jabar mirip buat saya disunta pas masih kecil itu wajar sekali malah hehehe
Betul Anda, tampaknya Banten memang lebih dekat dengan Sunda ya…
Trims.
#disunat